ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika

IMPLEMENTATION OF DIFFERENTIATED-BLENDED LEARNING USING CANVA MEDIA TO INCREASE LEARNING MOTIVATION OF MATHEMATICS SUBJECT IN CLASS VIII OF SMPI AL-MUNAWAR, TULUNGAGUNG REGENCY

Samsul Bakri — 2024-12-11

The need for differentiated learning is very urgent because students have various abilities. Students' motivation also varies and needs to be improved. Therefore, learning motivation can be improved by implementing differentiated learning. This study is a field study with a mixed approach to exploratory models. Data collection techniques used in-depth interviews, participant observation, documentation studies and questionnaires. Data analysis used was qualitative analysis using the Miles, Huberman and Saldana models and the ANOVA test for quantitative analysis. The results of this study are: Educators at SMPI Al-Munawar implement differentiated learning as an implementation of an independent curriculum. In differentiated learning at SMPI Al-Munawar, it is carried out with modifications and innovations even though it is a method of modifying the method of combining several learning methods so that it is able to understand students and also modify learning media using Canva media so that it can reduce student boredom. Based on the results of the ANOVA test, it was stated that there was a significant interaction between the application of differentiated learning of materials, products and methods based on Canva on the motivation to learn mathematics at SMPI Al-Munawar.

Pengembangan LKPD Kurikulum Merdeka Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Materi Perbandingan

Fitriah — 2024-12-10

Tujuan penelitian pengembangan ini untuk menguraikan proses pengembangan, validitas, serta kepraktisan dari lembar kerja peserta didik (LKPD) Kurikulum Merdeka yang mengadopsi pendekatan kontekstual terkait materi perbandingan. Metode yang diterapkan ialah penelitian pengembangan (R&D) dengan menggunakan model Plomp. Model Plomp meliputi beberapa fase, yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi/konstruksi, dan fase tes, evaluasi, dan revisi. Instrumen penelitian menggunakan lembar validasi serta lembar kepraktisan. Validitas dinilai oleh tiga orang validator yang meliputi seorang dosen pendidikan matematika sebagai ahli materi, seorang guru matematika sebagai ahli media, dan seorang guru matematika sebagai ahli kurikulum. Kepraktisan dinilai oleh 28 peserta didik dan seorang guru yang mengajar materi perbandingan ini. LKPD Kurikulum Merdeka mencapai skor validitas rata-rata 92,32% yang dikategorikan “sangat valid”. Sedangkan tingkat kepraktisan LKPD Kurikulum Merdeka mencapai rata-rata skor 89,68% yang tergolong “sangat praktis”. Temuan penelitian ini menghasilkan bahwa LKPD Kurikulum Merdeka berbasis pendekatan kontekstual pada materi perbandingan telah memenuhi standar validitas serta kepraktisan.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE) DALAM KURIKULUM MERDEKA DI MI “UNGGULAN” NURIS

Hanifah Rizki Mubarokah — 2024-12-27

Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) yang merupakan proses kolaboratif melibatkan seluruh komunitas sekolah untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional peserta didik, serta bertujuan untuk menganalisis implementasi PSE Kurikulum Merdeka di MI Unggulan Nuris. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kajian literatur, dokumentasi, dan wawancara dengan guru yang telah melaksanakan PSE di sekolah. Analisis data dilakukan menggunakan model analisis Miles & Huberman, yang melibatkan tiga tahap utama, yaitu proses pengumpulan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSE di MI Unggulan Nuris diterapkan melalui kegiatan rutin seperti upacara, salat duha, kebersihan bersama, dan aktivitas berbaris. Selain itu, PSE diintegrasikan dalam proses pembelajaran dengan berbagai teknik seperti pertanyaan pemantik, mindfulness, dan pemilihan model pembelajaran. Temuan ini menunjukkan bahwa PSE dapat membentuk keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional peserta didik sehingga mencetak individu yang memiliki kecerdasan sosial dan emosi yang baik.

Efektivitas Metode Ekspositori Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Soal Cerita Matematika Siswa Kelas III

Amin Mustajab — 2024-12-27

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode ekspositori dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas III Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Desain penelitian eksperimental dengan pretest-posttest digunakan dengan melibatkan 11 siswa sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita setelah penerapan metode ekspositori. Temuan ini mengindikasikan bahwa metode ekspositori dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TEORI BILANGAN (Teori Keterbagian dalam bilangan Bulat)

Robisha Zarifa Ribaah — 2024-12-28

Pembelajaran matematika khususnya teori bilangan jenjang perguruan tinggi, menjadi tantangan awal bagi mahsiswa dalam meneyelesaikan masalah. Beberapa kali pertemuan mencoba untuk penyelesaian masalah, namun tidak selalu berhasil. Namun dengan berulang-ulang percobaan dalam penyelesaian masalah (pebuktian) suatu teorema, mahasiswa memahami dan mengerti. Inti dari pada persoalan ini adalah mahasiswa harus teliti, fokus dan faham dengan apa yang disampaikan pemateri dan memahami buku panduan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan soal tes tentang teori keterbagian dalam bilangan bulat mata kuliah teori bilangan yang kemudian teknik analisis data dilakukan dengan melihat hasil pembuktian mahasiswa dengan menyesuaikan soal dan indikator. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 10 mahasiswa program studi Pendidikan matematika. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 10% saja yang kurang maksimal. Untuk 90% mahasiswa sudah mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Ini artinya mahasiswa mampu menyelesaikan pembuktian soal matematis pada mata kuliah teori bilangan khususnya Teori keterbagian dalam bilangan bulat. Artinya keberhasilan dalam pembelajaran sangat terlihat dari hasil jawaban mahasiswa.